Sang Merah Putih Di Dada Prabowo

Banyak teman bertanya-tanya mengapa saya tiba 2 menjadi dukung Prabowo ... tidak hanya melalui DM dan WA padahal pada awal nya saya sedikit terlihat bahwa saya Pro ke Anies.

Bahkan ada yang sampai mengatakan bahwa saya menghianati teman-teman yang berjuang mendukung Anies sebagai presiden .. memang kemunculan saya mungkin dianggap tiba2 setelah sekian bulan dari bulan Juni 2022 saya off dari Twitter.

Sebenarnya saya tetap membaca semua cuitan 2 sahabat hiruk pikuk dan dukung mendukung capres itu wajar karena jelang tahun politik pasti ramai saling dukung dan menggalang relawan serta deklarasi dukungan .

Selama off tidak ngetweet saya tetap membaca dan mengamati malah lebih konsentrasi . Disela kesibukan saya sebagai mekanik di tempat usaha saya.

Namun pada ujung kesimpulan , saya malah menjadi gamang dan gelisah melihat cuitan2 dari para pendukung Anies yang cenderung tidak bisa menerima jika Capresnya di senggol serta setiap hari yang di beritakan keberhasilan membangun Jakarta ... oke saya akui itu bagus , namun bila setiap hari itu yang kita baca , apapun itu yg berlebihan tentu tidak.baik ... bila ada kritik mereka balas dengan kompak ...

Apalagi setelah mendapat dukungan dari salah satu Parpol yang kita tahu mereka pendukung pemerintah yang berkuasa hari ini dan punya media yang mana pemberitaannya di kala itu banyak yg profokatif , apa anda lupa ?

Saat mereka dukung idola anda dengan mudahnya anda melupakan kelakuan mereka . Dan dengan dalih akan perbaiki sistem .. restorasi dsb

Dan dari apa yang saya baca cenderung para pendukung Anies anti kritik . Dan ini juga salah satunya penyebab saya mundur tidak mendukung Anies lagi karena kelakuan pendukungnya titik.

Memilih Prabowo akan kurangi polarisasi yang terjadi antara 2 kubu yg saat ini masih berlangsung dan bertambah Pada akhirnya kedua kubu tsb sama saja dan jujur saya mulai tidak nyaman melihat perdebatan dan cacimaki yang tak kunjung diketahui mana ujungnya . Padahal mereka buah dari PT 20% yg lahirkan istilah cebong dan kampret

Memilih Prabowo jelas beliau bukan petugas partai karena punya partai , jika memilih lainnya jelas nanti yang akan kita dapat lagi ya petugas partai karena mereka di usung oleh parpol .

Ini jelas yang akan menyulitkan capres mewujudkan janji2 kampanyenya karena partai pendukungnya jelas banyak sekali kepentingan. Apa kita mau dipimpin boneka oligarki lagi ?

Pada akhirnya setelah mencoba merasakan dan menarik kesimpulan dari membaca reaksi reaksi pendukungnya saya semakin yakin bahwa keputusan saya dukung Prabowo sudah benar

Karena saya nyaman berada pada pilihan saya ... dan ada beberapa alasan lain yang menguatkan saya juga dan membuat hati tenang yaitu wujud terimakasih. Orang beradab adalah orang yang tahu terimakasih ..itu poinnya

Dari Prabowo saya belajar pilih yang lebih banyak manfaatnya daripada mudharatnya dengan masuknya ke pemerintah tentu lebih banyak manfaatnya daripada menolak tidak lakukan apapun utk bangsa ini ...

Dan tentunya yang Prabowo lakukan untuk bangsa ini juga sudah banyak .. selama umur beliau masih dinas.

Dan banyak dari para pendukung Anies masih memupuk rasa itu rasa dikhianati dan menyalahkan terus Prabowo tanpa mau melihat ada yang lebih manfaat utk bangsa dan negara , juga persatuan .

Jadi pilihan prabowo gabung pemerintah, dituding berkhianat, dituding macan ompong jadi meong dsb. padahal yang publik harus tau benar, tujuan prabowo cuma satu: polititk perpecahan harus disudahi, ajang pemilu sdh selesai, presiden sdh ditentukan. waktunya negara kembali berbenah inilah sikap negarawan prabowo. yakni mengalah demi persatuan dan kesatuan bangsa ini.

"Sudahlah, enggak ada lagi cebong-cebong. Enggak ada lagi kampret-kampret," ujar Prabowo

Maaf ejaan dan susunan kata berantakan , bukan akademisi ataupun intelektual seperti anda saya hanyalah montir sepeda motor dan tamatan SMEA

Hanya berusaha mencoretkan apa yang saya rasa dan pikirkan

bengkeldodo Kebumen

Komentar

  1. Aku sempatkan mampir ke blog Mas Dodo setelah sering mengamati twitter mu. Sekarang aku bisa memaklumi. Memang tipis perbedaan dukungan politik karena tulus atau fulus. Semoga bengkelmu cepat pulih kembali dan berkembang/maju. Dan di 'reinkarnasi terakhirmu' bisa menemukan ketenangan di masa tua. Tetap sujud, karena kenangan terindah hidup di dunia ini adalah kita pernah bersujud di hadapan Allah SWT.

    BalasHapus
  2. Anda sangat tolol. Pemimpin lu itu homo. Anaknya aja banci tuh si didiit. Makanya ditinggalin titik soeharto.

    BalasHapus
  3. Kontol..tulisan ga bermutu..
    Tulisan ga jelas sok jadi penulis..lu..
    Gembel aja sok jadi penulis..
    Pake blogspot yg gratisan..wkwk..kere

    BalasHapus
  4. Jenderal homo. Pantesan anaknya jd gay wkwkwk

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desa Cinta Karya Desa Yang Akan Membuat Kita Rindu Pak Harto

Jumat Berkah ku , Mie Ayam dan Kaki Mudir