Ijazah Bisa Ditunjukkan, Hati Tak Bisa Dipalsukan

 


Dari awal katanya sederhana: cukup Jokowi menunjukkan ijazah, maka selesai sudah persoalan.

Namun ketika Mas Gibran menuruti, ijazah itu diangkat tinggi-tinggi, bukti diletakkan jelas di depan mata.


Akan tetapi, ternyata bukan kepastian yang kalian cari. Bukan kebenaran yang kalian tunggu.

Kalian tetap bergeming, seolah kebenaran hanya sah bila sesuai dengan keinginan kalian sendiri.


Kini semakin nyata, yang dipermasalahkan bukan selembar ijazah.

Yang sesungguhnya bermasalah adalah cara pandang, cara berpikir, bahkan cara hati kalian dalam membaca kenyataan.


Sebab ijazah bisa ditunjukkan kapan saja.

Tetapi kedewasaan akal, kebesaran jiwa, dan kerendahan hati—tak bisa dipamerkan, tak bisa dipinjam, apalagi dipalsukan.


Semua itu hanya bisa lahir dari jiwa-jiwa yang benar-benar mau belajar.

Bukan hanya di bangku sekolah, melainkan dalam perjalanan panjang kehidupan.



bengkelodo Orang biasa yang hanya ingin berpikir sendiri, tanpa dipaksa membenci.

Komentar

Postingan Populer