KETIKA KEKUASAAN DIPAKAI UNTUK MEMAAFKAN, BUKAN MEMBALAS
Oleh: WIDODO
3 hari ini gelombang suara nyinyir dan sinis yang terus mencari cela, Presiden Prabowo menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati bukan soal membalas, tapi soal merangkul dan memulihkan.
Pemberian amnesti dan abolisi kepada Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong bukan tanda kelemahan. Justru sebaliknya itu tanda bahwa Prabowo sudah jauh melampaui ego pribadi dan dendam politik. Ia memilih jalan besar: menyatukan, bukan memecah. Banyak yang mungkin berharap jadi pemimpin yang keras pada lawan-lawan lamanya. Tapi Prabowo justru membuktikan bahwa memaafkan di puncak kekuasaan adalah bentuk tertinggi dari kekuatan. Langkah ini bukan semata soal hukum, tapi pesan moral. Bahwa Indonesia butuh harmoni, bukan terus-menerus hidup dalam kecurigaan dan konflik. Dan pemimpin sejati tahu kapan harus tegas, kapan harus lunak, dan kapan harus menyembuhkan luka politik dengan keberanian memberi maaf. Di saat banyak yang masih sibuk menyerang, Prabowo fokus membangun masa depan. Dan itu yang membuatnya layak dihormati, bukan dicaci.
Komentar
Posting Komentar